Nasi Cepat Bau Atau Amis Ketika Memakai Alat Elektrik? Yuk, Atasi Dengan Cara Ini - Resep Bunda

Jumat, 28 Februari 2020

Nasi Cepat Bau Atau Amis Ketika Memakai Alat Elektrik? Yuk, Atasi Dengan Cara Ini

Ketika masak nasi dengan dandang, sudah dianggap kuno, hal ini dikeranakan sudah adanya cara praktis, basuh beras, masukkan ke peralatan masak nasi elektrik, pencet tombol. Setengah jam kemudian, nasi pun matang. Mau hangat terus, juga bisa. Beberapa orang mengeluhkan memasak nasi dengan peralatan elektrik ini menciptakan nasi cepat basi. Kenapa ya?

 hal ini dikeranakan sudah adanya cara simpel NASI CEPAT BASI ATAU BAU SAAT MENGGUNAKAN ALAT ELEKTRIK? YUK, ATASI DENGAN CARA INI

Kerja bareng

Bagian penting dari sebuah peralatan masak nasi elektrik yang amat memilih kualitas nasi ada 4, yakni elemen pemanas (heater), pengendali temperatur (termostat), wadah daerah menanak nasi (jar), dan cuilan pengeluaran uap (steam outlet).

Heater yang bekerja menghasilkan panas gres bekerja bila ada arus listrik yang mengalirinya. Itu sebabnya, dikala menanak nasi kita harus memencet tombol ON. Daya heater tiap peralatan masak nasi elektrik bervariasi, rata-rata antara 50 – 80 watt.

Heater tidak bisa bekerja sendirian melainkan bareng dengan termostat yang bertugas memastikan temperatur nasi berada dalam rentang temperatur 75 -800C. Nasi, tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin. Bila nasi sudah panas, termostat akan memutus anutan listrik ke heater biar pemanasan menjadi OFF. Sebaliknya, bila nasi sudah mulai dingin, cuilan ini akan memberi gosip pada heateragar ON kembali.

Nasi yang berada dalam rentang tadi tidak akan cepat basi. Tapi, yang terjadi kadang respon termostat tidak tepat sehingga
temperaturnya turun sampai di bawah minimum. Bila ini terjadi, nasi cenderung lembap dan cepat basi.

Kedua elemen listrik tadi sangat berkaitan dengan tegangan listrik. Di negeri kita, tegangan listrik yang harusnya 220 V sering tidak stabil terutama pada dikala beban puncak yang terjadi pada malam hari, atau kalau ada duduk masalah gangguan suplai listrik. Tegangannya bisa turun sampai 180 V atau malah kurang dari itu. Akibatnya, heater yang didesain untuk tegangan 220 V tidak bisa menghasilkan panas yang cukup. Kinerja heater dan termostat pun terganggu dan berdampakburuk terhadap kualitas nasi. Nasi lembap dan cepat basi.

Jalan keluar terbaik ialah memasak nasi secukupnya setiap pagi biar nasi selalu habis dikala makan malam dan peralatan masak nasi yang bisa sekaligus menghangatkan nasi tidak perlu bekerja menghangatkan nasi pada malam ini. Cara lain, bila ada nasi yang berlebih, simpanlah di lemari pendingin untuk kemudian dihangatkan kembali esok paginya.

Bau yang menempel

Wadah daerah menanak nasi juga ikut menghipnotis kualitas nasi. Wadah yang pernah dipakai untuk menghangatkan nasi basi, amis basinya akan melekat di pori-pori wadah, terutama wadah yang mempunyai lapisan antilengket, juga di seal karet dan tutup peralatan. Gara-gara amis yang melekat ini, nasi yang tidak kedaluwarsa pun akan mengeluarkan aroma basi.

Yang terakhir ialah cuilan pengeluaran uap. Bila lubang pengeluaran uap tersumbat sesuatu, entah itu nasi, lubang cenderung lembap dan menjadi daerah yang nyaman bagi kuman pembusuk. Uap air yang melewati cuilan ini kemudian terkotori kuman tadi dan nasi pun cenderung lekas basi.

Jadi, bergotong-royong nasi kedaluwarsa belum tentu salah peralatannya. Ketidaktahuan kita wacana seluk beluk peralatan ini pun bisa jadi menjadi penyebabnya.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda