Nasi kucing atau masyarakat Jawa khususnya Yogyakarta mengenalnya dengan nama "segå kucing". Makanan ini sangat terkenal dikalangan mahasiswa yang ada di Jogja. Diberi nama "nasi kucing" bukan alasannya nasi ini untuk makanannya kucing namun alasannya masakan ini memang dihidangkan dengan porsi sedikit, mirip dikala orang memberi makan pada kucing dengan porsi yang sedikit. Itulah mengapa nasi ini disebut dengan nama nasi kucing. Biasanya nasi kucing ini sanggup kita jumpai diwarung angkringan. masakan ini sendiri ibarat nasi rames ditambah dengan aneka lauk-pauk seperti, oseng tempe, ikan teri goreng, sambal tumis, ikan bandeng, jeroan, ceker ayam serta dengan perhiasan sate telur puyuh.
Bahan :
Bahan :
- Nasi putih hangat (secukupnya).
- Beberapa lembar daun pisang (sebagai pembungkus).
- Kertas pembungkus atau koran (sebagai pembungkus paling luar).
- oseng-oseng tempe (secukupnya).
- Ikan teri goreng.
- Sambal tumis.
- Ikan bandeng goreng.
- Jeroan goreng (Usus, hati dan rempela).
- Ceker ayam goreng.
- Beberapa tusuk sate telur puyuh.
- Mula-mula ambil selembar kertas pembungkus kemudian letakkan diatasnya selembar daun pisang.
- Setelah itu, tambahkan satu centong nasi ketas pembungkus tadi kemudian tambahkan pula materi perhiasan berupa satu sendok makan oseng-oseng tempe, satu sendok makan ikan teri goreng, satu sendok makan sambal tumis, satu potong ikan bandeng, jeroan secukupnya, beberapa potong ceker ayam serta 1 tusuk sate telur puyuh.
- Lakukan ulang tahap-tahap diatas untuk setiap bungkusan nasi kucingnya.
- Terakhir, nasi kucing sangat nikmat disantap selagi masih dalam keadaan hangat.